Jumat, 05 Februari 2010

Banggai Royal History

Empat Kerajaan Kecil: Babolau, Singgo­lok, Kookini, dan Katapean
Kerajaan Babolau me­rupakan satu dari empat kera­jaan kecil yang pernah berdiri di Pulau Banggai. Tiga kerajaan lainnya adalah Kerajaan Singgo­lok, Kookini, dan Katapean, yang masing-masing juga memiliki “rumah keramat” yang dianggap bekas is­tana. Tidak ada literatur yang dapat memastikan tahun berapa keempat kerajaan itu berdiri. Babad Banggai Sepintas Kilas, misalnya, hanya menyebut keempat kerajaan itu masih ber­diri sampai abad ke-15.
Delapan dari 24 pemangku adat Kerajaan Ba­bolau pun, tidak dapat memastikan tahun berapa Babolau dan tiga kerajaan lainnya berdiri. “Kami tidak tahu pasti tahun berdiri­nya. Tapi, dari cerita orangtua kami dulu, empat kerajaan ini­lah yang menjadi cikal bakal Ke­rajaan Banggai,” tutur Jabura, pemangku adat Kerajaan Babolau lainnya.



Adi Cokro, Panglima Perang Kesultanan Ternate, Pendiri Kerajaan Banggai
Dari sejumlah pustaka disim­pulkan, pada awal abad ke-16 empat kerajaan kecil itu diku­asai Kesultanan Ternate. Adi Cokro, Panglima Perang Kesultanan Ternate yang berasal dari Jawa, kemu­dian menyatukannya menjadi satu kerajaan, yaitu Kerajaan Banggai yang beribukota di Pu­lau Banggai. Adi Cokro inilah yang dianggap sebagai pendiri Kerajaan Banggai.
Oleh Adi Cokro, keempat rajanya kemudian dijadikan Ba­salo Sangkap yang terdiri dari Basalo Dodung (Raja Babolau), Basalo Gong-gong (Raja Singgo­lok), Basalo Bonunungan (Raja Kookini), dan Basalo Mon­songan (Raja Katapean).

Setelah memperluas wilayah Kerajaan Banggai, dari semula hanya Banggai Laut (kini Bangkep) sampai ke Banggai Daratan (Kabupaten Banggai), Adi Cokro kembali ke Jawa. Basalo Sangkap lantas memilih Abu Ka­sim, putra Adi Cokro hasil per­kawinan dengan Nurussa­pa, putri Raja Singgolok, men­jadi Raja Banggai. Namun, se­belum dilantik, Abu Kasim dibunuh bajak laut dalam suatu pelayaran hingga tewas.
Basalo Sangkap kemudian memilih Maulana Prins Manda­par, anak Adi Cokro yang lain, hasil perkawinannya dengan seorang putri Portugis. Basalo Sangkap ini pula yang melantik Mandapar menjadi raja pertama Banggai yang berkuasa mulai ta­hun 1600 sampai 1625. Menurut Machmud, Raja Mandapar berkuasa sejak tahun 1571 sampai tahun 1601.
Pelantikan Mandapar dan ra­ja-raja setelahnya dilakukan di atas sebuah batu yang dipahat menyerupai tempat duduk. Sampai saat ini batu tersebut masih ada di Kota Tua Banggai Lalongo, sekitar 5 km dari Kota Banggai.

Selasa, 02 Februari 2010

Monsongan Students Community

Untuk Tomundo Banggai
(Bpk. H Ir Iskadar Zaman,MM)

Kembali hujan menyapa bumi,
Dengan semerbak wangi seroja,
Menggoreskan kembali sejarah Kerajaan Banggai,
Atas kembalinya Sang Nahkoda.

Memang duka ini lahir,
Tapi Do'a ini mengalir,
Banjir ke hilir Penciftaku,
Hanya untukmu Rajaku.

Awak-awakmu tetap maju,
Menjadi bagian penerusmu,
Sebab engkau telah maju,
Menjadi kekasih Penciftamu...Amin.